Ternyata Ada Pulau Terlarang di Lombok. Mitosnya, Semua yang Datang ke Sana Akan Mati!

Minionstraveler - Ternyata Ada Pulau Terlarang di Lombok. Mitosnya, Semua yang Datang ke Sana Akan Mati!

Prediksi Bola - Lombok adalah mentari baru pariwisata Indonesia. Lokasinya yang dekat dengan Jawa dan Bali membuat Lombok kini jadi destinasi yang menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Tempat wisata seperti Gili Trawangan, Pantai Kuta Lombok, Desa Sade, ataupun Gunung Rinjani kini telah menjadi jujugan turis karena keindahannya.

Namun siapa sangka, di balik pesona pariwisata Lombok yang tengah bergeliat, masih ada beberapa kisah mistis yang menyelimutinya. Maklum, Lombok relatif baru saja berkembang masyarakatnya beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, hal-hal klenik dan ghaib masih jadi keseharian masyarakat Sasak. Salah satu mitos ghaib yang masih dipercaya hingga kini adalah adanya ratu ghaib bernama Dewi Anjani yang mempunyai singgasana di Gunung Rinjani.


Ternyata tak cuma Dewi Anjani, ada banyak mitos yang berkembang di pesisir selatan Lombok yang dipercaya hingga kini. Hal ini karena dulunya kawasan selatan kurang berkembang dibandingkan kawasan lainnya


Hal mistis memang tak bisa terlepaskan dari Lombok. Terutama Lombok bagian selatan yang sekian puluh tahun lebih terbelakang dibanding Lombok bagian barat dan timur. Maka wajar saja kejadian begal masih marak terjadi dan hal-hal mistis masih menyelimuti kawasan tersebut beberapa tahun lalu. Salah satu upaya untuk memajukan kawasan tersebut adalah membangun bandara Internasional Lombok pada 2011 lalu. Alhasil, kawasan selatan Lombok terutama kabupaten Lombok Tengah kini makin ramai oleh wisatawan dan makin populer wisatanya. Sebut saja Pantai Kuta, Tanjung Aan, Mawun, Seger, maupun Selong Belanak.

Salah satu mitos yang masih dipercaya adalah adanya pulau terlarang bernama Pulau Gunung Wayang. Pulau ini berada tepat di selatan pantai Selong Belanak


Pulau Gunung Wayang adalah pulau kecil berbentuk kerucut di sebelah selatan pantai Selong Belanak. Bentuknya kerucut seperti gunung yang berada di tengah laut dan wisatawan bisa menyaksikannya dari pantai Selong Belanak. Pulau ini terlarang dikunjungi karena setiap orang yang datang ke sana akan meninggal. Duh, kok serem ya? Masyarakat sekitar pun melarang siapapun untuk datang ke pulau tersebut. Mitos ini sudah dipercaya turun temurun dan belum diketahui apa penyebabnya.

Ada satu bule yang nekad ke sana dan berakhir tragis. Ia pun meninggal dunia ketika berselancar di sana


Jika ingin datang mengunjungi pulau ini, kamu harus melapor kepada pemangku adat Suku Sasak yang notabene penjaga pulau itu. Harus ada ritual tertentu sebelum pergi ke sana. Itu pun dengan syarat harus ditemani oleh pemangku adat tersebut. Kalau ada yang nekat pergi ke sana, biasanya mengalami kematian. Salah satu contohnya seorang bule yang sedang berselancar di dekat pulau pun juga ditemukan telah meninggal. Konon sudah banyak yang jadi korban di pulau terlarang tersebut. Sampai sekarang belum terkuak misteri di Pulau Gunung Wayang tersebut dan sebab kenapa dilarang untuk dikunjungi.

Ada kemungkinan lain yang bisa jadi jawaban atas misteri ini. Bisa jadi ini adalah sebuah kearifan lokal dari Suku Sasak dalam menjaga ekosistem pulau agar tidak didatangi banyak orang. Jika banyak orang ditakutkan akan terjadi kerusakan alam di pulau tersebut. Tapi ini cuma sekedar asumsi. Jawaban sebenarnya tentu masih misteri, semisterius pulau Gunung Wayang tersebut.

Cage of Death, Wahana yang Super Ekstrem. Nongkrong di Dalam Kolam Berisi Buaya Kelaparan!



Prediksi Bola - Buat traveler kekinian, spot-spot foto yang instagrammable mungkin sudah jadi destinasi impian ya buat mereka. Bisa update foto Instagram dengan latar tempat-tempat hits sudah jadi kepuasan tersendiri. Tapi hal ini tentu berbeda dengan pecinta petualangan yang memacu adrenalin. Untuk kalangan yang satu ini, wisata yang menantang lah yang akan jadi destinasi impian mereka.

Mungkin kamu pernah baca tentang kebun binatang di China yang sangat ekstrem. Kebun binatang itu melepaskan binatang-binatang buas semacam singa ataupun harimau, sementara pengunjungnya berada di dalam kandang dengan teralis besi. Nih kalau pengen tahu serunya bisa kamu baca di tautan dari Minionstraveler ini.

Di Australia, ada wahana ekstrem yang serupa dengan kebun binatang di China. Tapi kali ini lawannya berbeda, yakni buaya! Berani kamu masuk ke dalam kandang ini?

'Cage of Death’ by Crocosaurus Cove, begitulah wahana ekstrem itu disebut. Saking menantangnya, wahana yang terletak di Darwin, Australia ini selalu jadi jujugan pecinta petualangan pemacu adrenalin!

 

Wahana ekstrem ini telah dibuka sejak tahun 2011 dan mempunyai 7 ekor buaya air asin dengan ukuran yang sangat besar!

 

Buaya air asin adalah buaya terbesar dari jenisnya dan bisa tumbuh sepanjang 20 kaki panjangnya. Giginya sepanjang 4 inchi dan sangat berbahaya buat manusia. Buaya jenis ini biasanya didapatkan dari perairan Australia, Asia Tenggara ataupun India.


Permainannya sederhana sih, tapi cukup mengerikan. Kamu akan masuk ke ‘kandang’ berbahan acrylic berbentuk silinder dengan pengait di atasnya. Silinder yang berisi maksimal 2 orang ini akan diturunkan ke dalam kolam.

 

Sementara itu, sang buaya lapar ini akan diberi makan. Hal ini dilakukan agar buaya tersebut bergerak aktif. Wih, ngeri-ngeri sedap ya…

 


Biaya untuk masuk ke wahana ini relatif mahal. Kamu harus merogoh kocek sebesar 103 poundsterling atau sekitar 1,8 juta rupiah. Lumayan juga ya…

 

Bayar mahal tapi worth it sih, masuk ke dalam kolam berisi buaya dengan ukuran sangat besar selama 15 menit ini sudah bikin jantungmu berdebar tak henti-hentinya kok…

 

Tahun 2015 lalu, pernah ada kejadian seram saat salah satu pengunjung terjebak di dalam kandang saat pengaitnya tiba-tiba rusak. Dia berada di kepungan buaya lapar dan panik saat kandangnya tidak bisa dinaikkan. Petugas keamanan pun mengebor kandang tersebut dan menyelamatkan pengunjung itu. Serem juga ya…



Wahana ekstrem memang diciptakan untuk kamu yang suka tantangan pemacu adrenalin. Makanya, kalau kamu suka dengan destinasi serem menantang ini, yuk agendain ke Darwin, Australia. Nyebur kolam dengan buaya lapar bakal jadi kenangan tak terlupakan sih. Apalagi jika berhasil mendapat angle foto yang luar biasa. Selamat mencoba ya…

4 Keunikan Lombok yang Belum Kamu Tahu

Minionstraveler - 4 Keunikan Lombok yang Belum Kamu Tahu


Beberapa tahun terakhir Lombok menjelma menjadi salah satu destinasi alternatif bagi mereka yang bosan dengan Bali. Bahkan tidak sedikit wisatawan yang sebenarnya berlibur di Bali meluangkan waktu nyebrang ke Lombok untuk menikmati panorama alamnya. Lombok itu memang tetangga Bali, namun untuk urusan promosi pariwisata daerah ini kalah start.

Prediksi Bola - Sebagai destinasi pariwisata Lombok nyaris sempurna. Mau mendaki gunung? Silahkan ke Rinjani. Ingin menikmati sunset di pinggir pantai? Pantai Senggigi dan Gili Trawangan dijamin tak akan mengecewakan. Atau mau menikmati suasana yang sejuk cenderung dingin ala-ala puncak Bogor? Di Lombok Timur ada satu daerah yang bernama Sembalun Lawang. Bagi Kamu yang suka dengan air terjun, jangan khawatir! Ada banyak pilihan air terjun yang siap memanjakan hasrat wisatamu.

Namun selain sebagai destinasi wisata, Lombok juga memiliki keunikan-keunikan yang harus Kamu tahu. Yuk kita simak satu persatu!

  • Dijuluki Pulau Seribu Masjid
Menurut data yang terhimpun dari berbagai sumber, jumlah masjid di pulau yang memiliki luas 4.725 km2 ini tidak kurang dari 5.400 buah. Itu artinya setiap 0,88 km2 selalu ada satu masjid. Masjid tertua di pulau ini adalah Masjid Kuno Bayan Baleq yang terletak di Dusun Bayan, Desa Bayan, Kecamatan Bayang, Kabupaten Lombok Utara. Masjid ini dibangun oleh Sunan Ampel dan Sunan Prapen pada tahun 1.600-an.

Saking banyaknya masjid, di dalam satu dusun bisa ada 2 hingga 3 masjid. Alhasil pelaksanaan sholat jum’at biasa dilakukan bergiliran. Minggu pertama di masjid A, minggu besoknya di masjid B, minggu besoknya lagi di masjid C. Begitu seterusnya. Tak heran jika waktu sholat tiba azan akan saling bersahutan berkumandang. Sungguh suasana yang bikin hati adem.



  • Pencetus konsep wisata halal di Indonesia
Pada ajang World Halal Tourism Award tahun 2015 lalu Lombok berhasil menyabet dua penghargaan sekaligus. Yakni sebagai World Best Halal Tourism Destination dan World Best Honeymoon Destination. Momen itu digunakan oleh Lombok sebagai ajang memulai promosi wisata halal. Pangsa pasarnya adalah para pelancong muslim yang ingin berwisata tanpa khawatir terganggu aktivitas ibadahnya.

Kementerian Pariwisata mem-back up penuh gebrakan pemerintah provinsi NTB ini dengan memberikan dukungan dan bantuan promosi. Kini Lombok tak sendiri menjadi destinasi wisata halal yang diunggulkan Kemenpar (Kementrian Pariwisata). Sumatera Barat dan Aceh pun telah mengikuti jejak Pulau Lombok sebagai destinasi wisata halal.

Jadi di Lombok sekarang ada dua paket wisata: paket wisata konvensional sebagaimana biasa dan paket wisata halal. Bedanya hanya pada akomodasi, transportasi, dan beberapa destinasi. Jangan heran kalau menginap di beberapa hotel di Lombok Kamu akan menemukan sertifikasi halal dari MUI. Di kamar hotel juga disediakan sajadah, al-qur’an, peralatan solat, hingga petunjuk arah kiblat. Sekali lagi konsep ini menyasar pelancong muslim yang ingin berwisata tanpa khawatir ibadahnya terganggu. Tertarik untuk mencobanya?



  • Toleransi yang selalu terjaga
Meski dijuluki pulau seribu masjid bukan berarti tidak ada pemeluk agama lain yang tinggal di Lombok. Penganut Hindu, Budha, Kristen hingga Konghucu pun menjadi bagian tak terpisahkan dari peradaban pulau ini. Sikap toleransi yang selalu dipupuk dan dilestarikan menjadi kunci utama terciptanya kerukunan dan kedamaian di Pulau Lombok. Tak pernah ada konflik yang disebabkan oleh isu-isu keagamaan.

Bahkan ada tradisi yang melambangkan keharmonisan antar umat beragama. Misalnya perang topat. Tradisi ini rutin dilaksanakan di pura Lingsar. Pemeluk agama Islam dan Hindu akan saling lempar menggunakan ketupat. Tidak ada dendam apalagi hasrat ingin saling membinasakan. Tradisi ini dilestarikan sebagai wadah silaturahmi antar umat beragama.


  • Tradisi kawin lari
Nah ini yang paling menarik. Setiap daerah tentu memiliki tradisi pernikahan yang berbeda-beda tak terkecuali Pulau Lombok. Seorang lelaki yang ingin menikahi gadis yang ia cintai harus menculik gadis itu terlebih dahulu. Si calon suami akan membawa lari calon istrinya, menyembunyikannya beberapa hari baru menikahinya. Dikutip dari kompas.com, proses kabur sebelum menikah ini terdiri dari dua macam; lari bersama atau diculik. Bedanya? “Kawin lari itu suka sama suka, kalau kawin culik, pihak laki-laki saja yang suka.” Terang Pemandu di Kampung Adat Sade, Lombok Tengah.

Jika kawin lari sang gadis biasanya akan kabur dari rumah, “janjian” dengan pria yang dicintainya di suatu tempat, lalu diam di sana beberapa hari. Namun jika kawin culik, sang gadis akan dibawa paksa, disembunyikan di suatu tempat oleh pihak pria. Setelah itu akan terjadi prosesi dan mekanisme adat menikah yang melibatkan pemangku adat, pejabat desa, dan keluarga kedua belah pihak.

Tradisi ini tentu memiliki latar belakang dan makna filosofi tersendiri. Konon, dulu di Lombok ada seorang dengan putri yang sangat cantik. Saking cantiknya, semua pria suka padanya dan berlomba-lomba melamarnya. Maka sang Raja mendirikan sebuah kamar dengan sistem penjagaan yang sangat ketat. Lalu raja memberi tantangan, “Barang siapa berhasil menculik putriku, akan kunikahkan dia dengan putriku.”

Dari situ pria-pria Lombok memiliki kebanggaan jika berhasil menculik wanita yang dicintainya. Maka, jika sudah berhasil terculik, pihak keluarga perempuan harus rela anaknya dinikahkan dengan sang penculik.

Keberanian menculik seorang gadis dalam perspektif masyarakat Pulau Lombok adalah wujud sikap ksatria seorang lelaki. Bukti keseriusannya mencintai gadis tersebut. Karena biar bagaimanapun untuk menculik anak gadis orang jelas butuh nyali besar dan tekad bulat.


Hutan Kemit, Destinasi Kekinian di Cilacap. Spot Fotonya Keren dan Mantap!

Minionstraveler - Hutan Kemit, Destinasi Kekinian di Cilacap. Spot Fotonya Keren dan Mantap!


Seakan tidak mau kalah dengan daerah lainnya, Kabupaten Cilacap kini memiliki tempat wisata yang bisa membuat feed instagram kamu jadi lebih kekinian. Daerah yang mempertemukan budaya Jawa, Banyumasan dengan budaya Sunda, Priangan Timur ini mempunyai keindahan alam yang tak kalah dengan kota-kota lainnya di Jawa Tengah. Salah satunya Hutan Kemit yang menyediakan spot foto instagrammable ini.

Prediksi Bola - Ya, Kemit Forest Education atau yang lebih dikenal dengan Hutan Kemit ini tengah menjadi salah satu destinasi yang kini ramai disambangi oleh para wisatawan. Tempat wisata ini merupakan kawasan perbukitan yang menyuguhkan pemandangan alam yang cukup menawan. Kamu akan merasakan sejuknya udara di tengah pepohonan pinus serta hijaunya lingkungan sekitar di hutan ini. Indonesia memang memiliki banyak sekali hutan pinus yang bisa disambangi, dan Hutan Kemit ini harus masuk ke dalam bucket list kamu.

Apa aja sih hal spesial yang bisa ditemui di sini? Minionstraveler mencoba merangkumnya untuk kamu yang gemar mengeksplorasi tempat-tempat baru.

Terletak tidak jauh dari pusat Kota Cilacap, kamu sudah bisa mendatangi Hutan Kemit dengan segala kesejukan yang ditawarkan di sana


Secara geografis, tempat wisata ini terletak di wilayah Desa Karanggedang, Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap. Jika kamu mengendarai kendaraan roda dua, kamu hanya butuh waktu sekitar setengah jam untuk sampai ke tempat ini. Dari pusat Kota Sidareja, kamu bisa berjalan ke arah pertigaan Wringinharjo, lalu belok kiri ke arah Karangpucung. Selama perjalanan menuju Hutan Kemit, mata kamu akan dimanjakan dengan pemandangan jajaran pohon yang menjulang tinggi. Semilir angin sejuk yang jauh dari polusi pun siap menerpa wajah kamu yang membuat perjalanan kamu semakin menyenangkan. Tapi walaupun begitu, kamu harus tetap waspada karena masih banyak jalan berlubang.

Merupakan area perhutani yang dijadikan tempat wisata karena memang memiliki keindahan panorama yang menyegarkan mata


Hutan Kemit yang memang merupakan kawasan perbukitan memang menawarkan panorama pemandangan dari atas puncak yang sejuk dan asri. Berbeda dengan perbukitan lainnya, di sini kamu bisa menemukan banyak sekali spot kece untuk berswafoto. Hutan yang telah disulap menjadi area wisata ini memiliki beberapa fasilitas yang bisa kamu nikmati, salah satunya seperti rumah pohon atau gardu pandang. Sebenarnya tak perlu naik ke rumah pohon pun kamu sudah bisa menjelajahi pemandangan di sana dengan kedua mata kamu. Apalagi ketika senja datang untuk menyapa, bersiap dirilah karena mata kamu akan terpana.

Selain sebagai tujuan wisata, Hutan Kemit ini juga berfungsi sebagai wisata edukasi. So, kamu bisa baca buku di sini!


Sesuai namanya, Kemit Forest Education ini menyediakan sebuah perpustakaan kecil yang di dalamnya terdapat berbagai macam buku bacaan. Bayangkan diri kamu tengah bersantai di tengah hutan pinus yang sejuk sambil membaca buku dan ditemani pemandangan indah, dijamin pasti kamu ingin lama-lama menghabiskan waktu di sana. Tujuan diadakannya perpustakaan ini ialah untuk membiasakan masyarakat Indonesia agar gemar membaca. Seperti kata pepatah, ‘buku ialah jendela dunia’, maka mulailah banyak membaca untuk membuka mata terhadap dunia.

Indonesia dengan segala keindahan alamnya memang benar-benar membuat kita jatuh cinta. Yuk, rencanain liburan kamu selanjutnya untuk mencoba menjelajahi berbagai tempat wisata di Kota Cilacap, salah satunya Hutan Kemit ini!

5 Perbedaan Mendaki Gunung di Indonesia dan Gunung di Luar Negeri

Minionstravelers - 5 Perbedaan Mendaki Gunung di Indonesia dan Gunung di Luar Negeri


Mendaki adalah aktivitas outdoor yang membutuhkan ketahanan fisik dan kesiapan mental yang mumpuni. Selain harus bertahan hidup di alam bebas, pendaki juga harus mengeluarkan biaya yang kadang tak sedikit untuk menyalurkan hobinya. Buat yang sudah kerja sih nggak masalah ya nyiapin biaya pendakian. Tapi kalau yang masih sekolah, mahasiswa, atau baru saja lulus? Ya gunung-gunung terdekat yang jadi solusinya. Murah meriah dan bisa buat foto kece di puncaknya.

Prediksi Bola - Tapi buat kamu yang sudah selesai (maksudnya berpengalaman) dengan gunung-gunung di Indonesia semisal Mahameru, Prau, Merapi hingga Rinjani, lebih baik jangan berpuas diri. Memang sih gunung-gunung di Indonesia sudah terkenal keindahannya. Tapi yakin kalau di luar negeri sana tidak ada yang lebih indah? Jawabannya, banyak. Tinggal kita berani nggak menerima tantangan mendaki di gunung-gunung di luar negeri.

Buat kamu yang sering mendaki, Minionstraveler bakal jelasin 7 perbedaan sensasi mendaki gunung di Indonesia dan di luar negeri. Siapa tahu kamu jadi tertarik mendaki ke sana. Hehehe.

Pertama, perbedaan mendasar adalah tentang prosedur keselamatan. Gunung di luar negeri sangat ketat dalam pendataan dan prosedur pendakian yang cukup rumit. Nggak semudah di Indonesia…

Buat kamu yang suka mendaki gunung-gunung seputaran Jawa Tengah maupun Jawa Timur, tidak akan ada kesulitan berarti untuk mendaki gunung. Kamu cukup datang ke basecamp pendakian. Menulis nama dan nomer HP, membayar biaya pendakian yang cukup murah. Lalu mendaki gunung sesukamu. Mau 2 hari, tiga hari atau seminggu di gunung, tidak masalah. Bebas. Sangat mudah untuk mengakses gunung.

Sementara di luar negeri, ambil contoh Gunung Kinabalu Malaysia, kamu harus daftar jauh-jauh hari ke pengelola yang notabene adalah swasta. Daftar online lagi. Kalau kuota harian yang cuma 100 orang penuh ya kamu nggak bisa dapat izin. Kalau dua hari ya harus dua hari, nggak boleh lebih. Sudah gitu, harganya mahal banget. Kamu juga bakal dapat ID Card, dan akan selalu dicek paspor dan ID Card kamu selama pendakian. Jadi sangat rumit, nggak semudah mendaki di Indonesia.


Kedua, masalah sampah. Karena filternya cukup ketat, maka minim sekali pendaki yang buang sampah sembarangan di luar negeri. Di Indonesia? Tau sendirilah…

Meskipun Nepal adalah negara yang cukup semrawut, tapi di trek pendakian Pegunungan Himalaya, baik Annapurna Base Camp, Everest Base Camp, dan lain-lain sangat bersih. Jarang sekali kamu bisa menemukan sampah di sana. Banyak sekali tempat sampah yang disediakan di tiap posnya. Sementara di gunung-gunung Indonesia, justru kamu bisa menemukan jalur trek pendakian yang benar jika mengikuti arah sampah. Pasti itu trek yang benar. Hehehe.


Ketiga, tiket masuk gunung di luar negeri cenderung mahal. Kalau di Indonesia ada yang menengah tapi kebanyakan murah meriah…


Permit pendakian ke gunung-gunung luar negeri relatif mahal. Sebut saja Annapurna Nepal bisa menembus 500 ribu per pendaki. Itu belum biaya penginapan dan makan di atas gunung. Atau Kinabalu di Malaysia bisa menyentuh 2 juta rupiah untuk permit sampai penginapan satu malam di Laban Rata (penginapan sebelum ke puncak). Mahal memang, tapi dengan bujet yang besar akan menyortir pendaki yang ‘sembarangan’. Satu hal lagi, fasilitasnya pun tergolong bagus banget. Jadi biaya berbanding lurus dengan fasilitas.

Sementara pendakian gunung di Indonesia tergolong cukup murah, sehingga fasilitas pun cukup terbatas. Lima ribu sampai 10 ribu sudah bisa untuk mendaki gunung. Sehingga wajar kalau semua orang (entah bisa ndaki atau enggak) ikut-ikutan tren mendaki gunung.

 

Oke, kita bicara fasilitas yang disediakan di gunung. Di luar negeri ada penginapan bahkan resto di atas gunung. Sementara di Indonesia, tidur ya harus bikin tenda, makan ya harus masak sendiri. Kalau perbekalan habis ya siap-siap aja bertahan hidup di alam bebas. . .

Di Kinabalu, setiap pendaki harus mempunyai guide meskipun kita tahu bahwa treknya sangat jelas dan cukup mudah. Ada beberapa pos pemeriksaan untuk mengecek ID Card kita. Makanan yang disediakan pun cukup mewah dan berenergi. Ada penginapan yang berdiri gagah tepat di bawah puncak. Di depannya ada helipad untuk mengevakuasi pendaki yang cedera atau tidak bisa melanjutkan perjalanan. Sementara di Annapurna Base Camp, ada desa di tiap 2 jam pendakian. Di penginapan sederhana itu, ada juga tempat makan dan kadang ada WiFI juga lho. Bedanya dengan Kinabalu, makanan dan penginapan di Annapurna terbilang cukup murah. Nggak perlu bawa banyak barang ‘kan di keril kamu?

Ya cobain dulu aja. Kalau kamu pulang dengan segar bugar ya kamu hebat lah. Pendakian di trek naik turun selama 7 hari (Annapurna Base Camp) atau 14 hari (Everest Base Camp), apalagi ketemu trek yang penuh salju selama musim dingin, bakal bikin fisik kamu capek banget. Bisa-bisa kena AMS (Altitude Mountain Sickness) kalau lagi nggak fit. Fasilitas bukan berarti menghilangkan sensasi pendakian tapi mempermudah pendakian dan mengurangi resiko yang fatal, seperti kelaparan, sakit dst yang akhirnya menghilangkan nyawa. Di Indonesia sering banget ‘kan pendaki meninggal cuma karena alasan sepele, nggak bawa baju hangat, nggak bawa makanan, atau nggak pernah naik gunung. Konyol banget ‘kan?


Terakhir, trek pendakian gunung di luar negeri kebanyakan sudah tertata dengan bentuk tangga-tangga batu. Sementara di Indonesia kebanyakan masih tanah dan pasir, yang lebih menantang sekaligus berbahaya


Cobain deh sesekali ke luar negeri, kamu pasti akan mengalami kesakitan tepat di lututmu. Hal ini dikarenakan trek pendakian kebanyakan seperti anak tangga yang tersusun dari batu. Jadi sangat menyiksa dengkul. Sementara jika di Indonesia trek pendakian masih alami tanah atau pasir. Jadi licin kalau hujan dan berdebu saat kemarau. Kalau untuk trek ini lebih bagus di Indonesia karena masih alami. Cuma kalau musim dingin seru banget mendaki di gunung bersalju. Dingin…

Nah, dari perbandingan tersebut, jadi tertarik nggak mendaki gunung ke luar negeri? Kalau belum ada duit, nabung dari sekarang ya. Siapa tahu kamu nanti ketagihan dan pengen jadi pendaki Seven Summit of The World! Siapa tahu ‘kan…

Berniat Pelesiran ke Times Square New York, Awas Tersesat!

Minionstraveler - Berniat Pelesiran ke Times Square New York, Awas Tersesat!


Pelesiran ke luar negeri merupakan impian banyak orang. Melihat keindahan dan budaya sebuah kota di negara lain menjadi agenda utama. Kota-kota besar di dunia seperti New York sering menjadi incaran.

Dalam kota yang tak pernah mati ini ada sebuah jalan yang bisa dikatakan landmark dari Ibu Kota Amerika Serikat yang begitu terkenal. Apa lagi kalau bukan Times Square. Siapa yang tak ingin melancong ke sini?

Prediksi Bola - Namun tahukan Anda, tak hanya hiruk pikuk kota metropolitan saja yang bisa dilihat di sini, banyak fakta lainnya mengenai Times Square yang belum diketahui orang banyak. Apa saja? Yuk simak ulasannya berikut ini.

Mungkin salah satu kota yang menjadi pilihan destinasi utama para wisatawan adalah kota yang tak pernah mati, New York. Berbicara kota ini tentu land mark Times Square tidak dapat dipisahkan.
Kota yang amat sibuk tanpa mengenal batasan waktu ini selalu menarik wisatawan untuk dikunjungi. Bagaimana tidak, ada banyak hiburan yang ditawarkan, mulai dari musical broadway hingga bar yang tersembunyi. Anda juga berniat plesiran ke Times Square?

Sebelum mengunjungi Times Square, ketahui dulu yuk beberapa fakta mengenai land mark ini sebagaimana dilansir Amerikanki berikut ini.

Times square punya nama lain


Pada awalnya, atau tepatnya pada 1904 nama Times Square memiliki nama Longrace Square. Kemudian nama lain yang terkenal sebelumnya adalah The Crossroads of the World, The Greaty White Way dan The Center of the Universe.

Persimpangan tersibuk 


Bagaimana tidak, ini disebabkan jalan di persimpangan Times Square ini berbentuk segitiga karena jalan yang berpotongan diagonal.

Ada banyak bar tersembunyi




Bagi Anda yang selalu penasaran pada setiap bar yang khas dari kota yang di kunjungi, Times Square juga memiliki keunikan. Yang menjadi khas dari bar-bar di Times Square ini adalah lokasinya yang tersembunyi. Bar-bar tersebut terdapat di Theatre District.

Liburan Musim Semi di Korea Selatan: Coba Kuliner Samgyetang

Minionstraveler - Liburan Musim Semi di Korea Selatan: Coba Kuliner Samgyetang



Prediksi Bola - Saat liburan ke Korea Selatan, jangan cuma menimati keindahan di berbagai tempat wisata. Tapi kuliner khas Korea, salah satunya Samgyetang.

Makanan khas Korea mungkin saat ini sudah tidak asing lagi bagi orang Indonesia terutama yang tinggal di kota âۉ€Å“ kota besar. Sekarang sudah cukup mudah ditemui restoran yang menyajikan menu masakan khas Korea. Bulgogi, Bimbimbap, dan tteokkboki ialah hidangan yang rasanya cukup familiar bagi pecinta kuliner Korea.

Tapi bagaimana dengan Samgyetang?

Terus terang saya penasaran sekali ketika guide yang memandu kami selama mengikuti Korea Deligth bersama Antavaya, mengatakan bahwa makan siang nanti menunya adalah Samgyetang.



Kami pun tiba di restoran tempat kami makan siang. Dari pintu masuk restoran, wangi khas ginseng begitu terasa.

"Bapak ibu, sekarang kita akan makan Samgyetang. Samgyetang itu sop ayam gingseng" kata Alex

Kemudian pelayan restoran pun menaruh semangkuk samgyetang di meja kami masing-masing.

Ternyata satu porsi Samgyetang cukup besar, dalam semangkuk Samgyetang berisikan ayam muda satu ekor, ya satu ekor. Bukan suwir-suwir daging ayam seperti yang kita temukan dalam sop khas Indonesia. Sesuai namanya, sop ini juga mengandung ginseng di dalamnya.



Sop ayam khas Korea ini terlihat nikmat dengan kuah kental putih yang berpadu dengan kaldu dari daging ayam, potongan daun bawang dan tentunya ginseng . Samgyeang lebih nikmati dimakan pada saat masih hangat, apalagi saat musim dingin atau semi, pas banget!

Kami pun segera mencicipinya dengan menyeruput kuah kaldu ayam yang masih panas, rasanya gurih, kaya rempah-rempah dan yang paling 'nendang'itu rasa ginsengnya. Namun terus terang, lidah Indonesia kami belum begitu bisa menikmati hidangan ini sebelum ditambah garam, merica dan kecap asin. Setelah dicampur dengan bumbu-bumbu tambahan, barulah sop ini terasa istimewa.

Setelah mencicipi kuahnya, sekarang saatnya mencoba daging ayamnya. Dagingnya sangat lembut dan ternyata di dalam ayam tersebut ada nasi, potongan ginseng, bawang putih dan buah serupa kurma. Namun, itu bukanlah kurma melainkan buah jujube.

Dengan komposisinya tersebut tentu saja semangkok Samgyetang bikin kenyang apalagi dalam menu yang disajikan ke kami ditambah mie basah yang cocok dengan kuah Samgyetang.

Sama seperti hidangan korea yang telah kami makan di hari sebelumnya, Samgyetang juga ditemani dengan kimchi, asinan khas Korea. Kalau orang Indonesia makan tidaklah lengkap tanpa sambal, sedangkan orang Korea jika makan wajib ditemani kimchi.